Jumat, 05 Oktober 2012

Transmisi Budaya dan biologis serta awal perkembangan dan pengasuhan



Nama    : Catherina Ulyartha Elisabeth
Kelas     : 3PA01
NPM      : 11510524

Transmisi Budaya dan biologis serta awal perkembangan dan pengasuhan

Dibawah ini saya akan menjelaskan mengenai Transmisi budaya dan biologis. Keterkaitan antara transmisi budaya dan biologis individu sangat melekat. Transmisi budaya merupakan sebuah proses penyampaian suatu pesan yang ada sejak dahulu kala mengenai sesuatu hal yang merupakan sebuah kebiasaan dari generasi terdahulu yang masih diterapkan ke generasi sekarang. Oleh sebab itu keterkaitan antara biologis dengan transmisi budaya sangatlah besar, dimana apabila sebuah budaya masih dapat terjaga sampai pada saat ini juga dikarenakan factor biologis yang dimiliki setiap individu. 
Pengertian Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Sedangkan, biologis adalah proses yang ada pada organisme hidup. Proses ini membedakan hal-hal yang hidup dan yang tak hidup.
Sekalipun, unsure-unsur dari budaya begitu banyak, hal ini sama sekali tidak menghambat proses pelestarian kepada generasi selanjutnya, yang hal ini juga merupakan adanya keterkatian antara transmisi budaya dan biologis. Kedua hal ini saling berhubungan dan saling terkait.

Berikut merupakan bentuk-bentuk dari transmisi budaya:
1. Enkulturasi
Menurut Hansen, enkulturasi mencakup proses perolehan keterampilan bertingkah laku, pengetahuan tentang standar-standar budaya, dan kode-kode perlambangan seperti bahasa dan seni, motivasi yang didukung oleh kebudayaan, kebiasaan-kebiasaan menanggapi, ideologi dan sikap-sikap. Sedangkan sosialisasi menurut Gillin dan Gillin adalah proses yang membawa individu dapat menjadi anggota yang fungsional dari suatu kelompok, yang bertingkah laku menurut standar-standar kelompok, mengikuti kebiasaan-kebiasaan kelompok , mengamalkan tradisi kelompok dan menyesuaikan dirinya dengan situasi-situasi sosial yang ditemuinya untuk mendapatkan penerimaan yang baik dari teman-teman sekelompoknya. Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat). Misalnya anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota-anggota keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat. Dalam masyarakat ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-alat kebudayaan, belajar memahami unsur-unsur budaya dalam masyarakatnya. Pada mulanya, yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya dan yang konkret. Kemudian sesuai dengan perkembangan jiwanya, ia mempelajari unsur-unsur budaya lainnya yang lebih kompleks dan bersifat abstrak. 
2. Sosialisasi 
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. 
3. Akulturasi 
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya.

Jenis-Jenis Transmisi Budaya
1. TRANSMISI VERTICAL 
_ GENERAL ACCULTURATION
Dari orang yang lebih tua/orang tua, pada budaya
sendiri (intra) informal
misal: anak disiplin karena melihat orang tuanya
_ SPECIFIC SOCIALIZATION
Peristiwa yang disengaja, terarah dan sistematis
misal : anak di didik untuk tidak membantah pada
orang tua
pendidikan formal
2. OBLIQUE TRANSMISION
Dari orang dewasa lain, yang budayanya sama (enkulturasi/ sosialisasi)
dari orang yang budayanya beda (akulturasi/ resosialisasi)
_ GENERAL ACULTURATION
orang dewasa yang budanya sama
anak meniru sopan-santun orang dewasa mis. dari guru
_ SPECIFIC SOCIALIZATION
misal : guru menanamkan sifat-sifat kerja sama
_ GENERAL ACCULTURATION
Orang dewasa yang berbudaya beda
misal : model pakaian
_ SPECIFIC RESOCIALIZATION
3. HORIZONTAL TRANSMISION
_ GENERAL ENCULTURATION
Dari teman sebaya pada budaya yang sama
misal : anak ikut-ikutan merokok karena ikut temannya
_ SPECIFIC SOCIALIZATION
misal : diskusi kelompok, anak mengikuti aturan bicara
bergantian
belajar main musik dari teman


Awal Perkembangan dan Pengasuhan
Berdasarkan pada awal perkembangan dan pengasuhan transmisi budaya dapat terjadi sesuai dengan yang terjadi pada masing-masing individu. Dimana proses seperti Enkulturasi, Sosialisasi, Akulturasi yang mempengaruhi perkembangan psikologis individu tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan dan bagaimana lingkungan dia beradaptasi dan menjalankan setiap aktifitasya. Seseorang tidak mampu berdiri sendiri, oleh sebab itu faktor individu lain sangat berpengaruh demi menjaga hubungan dengan idividu lainnya demi kelangsungan hidup bersama.



Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_biologis
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
http://juliardibachtiar.wordpress.com/2011/03/30/enkulturasi-dan-sosialisasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar