Rabu, 21 Maret 2012

Kasus Kesehatan Mental

KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA

Catherina Ulyartha Elisabeth
2 PA 01/ 11510524



Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.

Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu :
12 – 15 tahun
masa remaja awal, 15 – 18 tahun
masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun
masa remaja akhir.

Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mentalemosionalsosial, danfisik (Hurlock, 1992). 

Pengertian Kesehatan Mental

Mental hygiene merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan Pencegahan dari kemungkinan timbulanya kerusakan mental atau malajudjusment. Kesehatan mental terkait dengan
(1) bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari;
(2) bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain; dan
(3) bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Kesehatan mental tertentang dari yang baik sampai dengan yang buruk, dan setiap orang akan mengalaminya. tidak sedikit orang, pada waktu-waktu tertentu mengalami masalah-masalah kesehatan mental selama rentang kehidupannya. Fungsi-fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, sikap, pandangan dan keyakinan hidup, harus dapat saling membantu dan bekerjasama satu sama lain sehingga dapat dikatakan adanya keharmonisan yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).
Hadfield : ”upaya memeliharaan mental yang sehat dan mencegah agar mentak tidak sakit”. 
Alexander Schneiders : ”suatu seni yang praktis dalam mengembangkan dan menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta pencegahan dari gangguan-gangguan psikologis”. 
Carl Witherington : ”ilmu pemeliharaan kesehatan mental atau sistem tentang prinsip, metode, dan teknik dalam mengembangkan mental yang sehat”.
Alexander Schneiders : ”suatu seni yang praktis dalam mengembangkan dan menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta pencegahan dari gangguan-gangguan psikologis”. 
Carl Witherington : ”ilmu pemeliharaan kesehatan mental atau sistem tentang prinsip, metode, dan teknik dalam mengembangkan mental yang sehat”.


Seperti yang erlansir pada artikel dibawah ini, silahkan disimak terlebih dahulu.

Kesehatan Mental Remaja di Pengaruhi dari Pergaulannya

Posted by lihatberita | Pada : 5:15 PM
Sebuah penelitian terbaru di Kanada menemukan hubungan interpersonal di rumah, sekolah dan di antara teman sebaya sangat memengaruhi kesehatan mental remaja. Peneliti mendapati para remaja perempuan mengalami masalah emosional lebih tinggi. Sedangkan remaja laki-laki cenderung mengalami masalah perilaku.

Studi dilakukan Badan Kesehatan Publik Kanada, dipimpin peneliti Universitas Queen ini meliputi 26 ribu remaja Kanada berusia 11-15 tahun. Hasilnya menunjukkan, seperlima anak laki-laki dan sepertiga anak perempuan merasa lebih sering tertekan atau merasa rendah diri dalam seminggu.

Seperempat dari anak laki-laki dan hampir sepertiga dari anak perempuan bahkan berharap mereka menjadi orang lain.

Meski begitu, sebagian besar remaja menilai mereka puas menjalani kehidupan. Mayoritas menyebut angka 8 atau lebih dari skala 10 mengenai kehidupan mereka. Secara keseluruhan, para remaja dalam studi mengatakan para orang tua lebih memahami keadaan mereka dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Untuk meneliti hubungan antara faktor-faktor kontekstual dan kesehatan mental ada satu tema kunci yang muncul, yaitu masalah hubungan interpersonal," kata John Freeman, direktur dari Universitas Queen.

Dia menjelaskan, "Tidak peduli bagaimana kesehatan mental diukur dan bagaimana hubungan interpersonal yang bersangkutan, remaja yang memiliki hubungan interpersonal yang positif cenderung memiliki tingkat kesehatan mental yang lebih baik," ujarnya seperti dikutip dari CTVNews.


Seperti yang sudah dilihat dari kasus diatas menjelaskan bahwa sebagaimana besarnya pengaruh pertemanan pada kesehatan mental di remaja. Jika kita lihat, kasus diatas dapat mengingatkan kita akan Teori Belajar yang dibuat oleh Ivan Pavlov. Dimana Pavlov yang mengatakan bahwa faktor lingkungan sangat mempengaruhi besar kepribadian seseorang. Kita dapat melihat bahwa, pengkondisian lingkungan sekitar kita dapat memberikan banyak pengaruh. Lalu, emosional yang didapatkan oleh Remaja pada kasus diatas memang sangat berpengaruh dalam hubungan pertemanan. Saya juga menambahkan teori yang diberikan oleh Erikson.


TEORI MENURUT ERIKSON
Erikson dalam membentuk teorinya secara baik, sangat berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan egonya. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai dengan ajaran dasar psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud. Jadi dapat dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan tetapi, teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu, maka di satu pihak ia menerima konsep struktur mental Freud, dan di lain pihak menambahkan dimensi sosial-psikologis pada konsep dinamika dan perkembangan kepribadian yang diajukan oleh Freud. Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Tampak dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Sedangkan konsep perkembangan yang diajukan dalam teori psikoseksual yang menyangkut tiga tahap yaitu oral, anal, dan genital, diperluasnya menjadi delapan tahap sedemikian rupa sehingga dimasukkannya cara-cara dalam mana hubungan sosial individu terbentuk dan sekaligus dibentuk oleh perjuangan-perjuangan insting pada setiap tahapnya.
Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah sebuah asumpsi mengenai perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang telah ditetapkan secara universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang terjadi dalam setiap tahap yang telah disusun sangat berpengaruh terhadap “Epigenetic Principle” yang sudah dewasa/matang. Dengan kata lain, Erikson mengemukakan persepsinya pada saat itu bahwa pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip epigenetic. Di mana Erikson dalam teorinya mengatakan melalui sebuah rangkaian kata yaitu :
(1) Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada tiap individu dapat dilihat/dibaca untuk mendorong, mengetahui, dan untuk saling mempengaruhi, dalam radius soial yang lebih luas.
(2) Masyarakat, pada prinsipnya, juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan didalam tahap-tahap yang ada.

Berdasarkan kasus dan teori diatas, kita dapat melihat bahwa kesehatan mental pada remaja dipengaruhi oleh lingkungan. Dikarenakan usia remaja yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa sehingga sangat rentan terhadap akan terjadinya gangguan pada kesehatan mental. Demikian tulisan yang saya buat, semoga bermanfaat bagi pembaca.


Sumber :

Selasa, 13 Maret 2012

Artikel Mengenai Kesehatan Mental


Tari Terapi Dan Kesehatan Mental

Dalam bentuk tubuh yang baik dapat dipengaruhi oleh gerakan eksternal. Tari terapi untuk mengobati orang dengan kondisi mental tidak seimbang didasarkan pada prinsip ini. Ini adalah pilihan yang sangat baik untuk mengembalikan kondisi mental orang yang menderita dari ketidakseimbangan. Banyak penelitian telah dilakukan dan mereka tampak menyatakan bahwa ia memang sebuah terapi yang sangat baik bagi orang-orang yang memiliki masalah psikologis atau mental.
Sebuah pertunjukan tari mengangkat suasana hati pelaku. Ini tidak hanya membantu dalam toning up struktur fisik, tapi juga nada menaiki neuron. Sebuah studi yang dilakukan oleh universitas di London telah menemukan fakta menarik. Pengujian dilakukan terhadap beberapa orang menderita salah satu atau yang lain dari kecemasan. Mereka diminta untuk mengasosiasikan dirinya dengan empat situasi kuratif yang berbeda, yaitu tari, olahraga, musik dan matematika. Hasilnya mendukung kelas tari di mana orang menderita dari kecemasan menunjukkan peningkatan luar biasa dibandingkan dengan bentuk lain dari skenario kuratif.
Ketika seseorang melihat penari pertunjukan, neuron di otak bisa diaktifkan dalam cara yang sama seolah-olah ia sendiri yang melakukan tindakan ini jelas terungkap dalam scan MRI otak. Ini berarti bahwa gerakan-gerakan tari memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan perasaan seseorang sedih atau sukacita yang secara otomatis akan diserap di seluruh tubuh. Para pemain dan orang yang melihat kinerja mereka berdua tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami pengalaman yang mungkin mereka bahkan tidak menyadari.
Keuntungan dari terapi tari dalam mengobati penyakit mental telah memberikan cara untuk berbagai teknik.

Berdasarkan pada artikel diatas, kita dapat melihat bagaimana keterkaitan antara terapi tari dengan kesehatan mental seorang individu. Sebenarnya, apakah kesehatan mental itu?
"Menurut Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengemukakan, kesehatan mental adalah terhindar seseorang dari gangguan dan penyakit kejiwaan, mampu menyesuaikan diri, sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan-kegoncangan biasa, adanya keserasian fungsi-fungsi jiwa (tidak ada konflik) dan merasa bahwa dirinya berharga, berguna dan bahagia, serta dapat menggunakan potensi yang ada padanya seoptimal mungkin."

Artikel Terapi Tari tersebut sudah dapat terlihat bagaimana pengaruhnya terapi tari terhadap kesehatan mental seseorang, melalui terapi tari seseorang dapat meluapkan emosional yang ada pada dalam dirinya sedih, senang, kecewa, dan perasaan yang muncul dari dalam dirinya. Gerakan-gerakan yang mereka lakukan ternyata memancing neuron pada seseorang untuk diaktifkan. Dengan cara meluapkan emosi yang ada pada diri seseorang mampu dapat menjaga kesehatan mental individu. 
Demikian, pembahasan kesehatan mental yang saya berikan berdasarkan pada artikel yang telah saya berikan diatas. Semoga ini dapat menambahkan wawasan dan berguna bagi pembaca. Terima Kasih.

Sumber :