Kamis, 08 September 2011

they're not my bestfriend.. they're my FAMILY part 1

saya tidak pernah mengerti sebenernya apa arti seorang sahabat di awal.
hampir 15 tahun saya mencoba mencari arti seorang sahabat, sampai pada akhirnya tiba dimana umur saya ditengah-tengah 15 tahun dan 16 tahun. awal yang tidak mudah, awalnya memang saya selalu terperangkap pada sebuah jebakan.
Jebakan yang membawa saya kepada sebuah kenyataan.
Terimakasih kepada sang pemberi jebakan, suatu saat nanti sempatkan saya untuk selalu mengingat apa yang kalian lakukan. :)
Lalu, kenapa mereka memberikan saya sebuah jebakan? Entahlah, saya tisak ingin berkecimpung lebih dalam terhadap hal itu.

Kegagalan saya dalam menemukan arti sebuah sahabat itu memang memiliki perjalanannya yang cukup panjang, oleh karena itu datanglah sebuah hari dimana sahabat saya telah tiba di dalam hidup saya.
Saya tidak dapat mengingat jelas waktu itu kapan, karena menurut saya.. kesadaran anda bahwa mereka adalah sahabat anda terjadi pada sebuah waktu yang tidak pernah bisa anda katakan dengan tepat seperti ilmu eksak. Yang saya tau, mereka akhirnya datang.

siapakah mereka? mereka yang saya tahu adalah orang baik. lihat, betapa sulitnya anda mencari orang baik dan bisa bersikap tulus kepada kita, bukan?
kenapa saya begitu yakin? karena kami melaluinya bersama.
Mereka memang bukan orang yang sempurna, tetapi mungkin jika ada 1 tubuh yang diisi dengan jiwa kami mungkin dapat menciptakan sebuah kesempurnaan. Karena kami saling mengisi.
Mereka mengajarkan saya banyak hal, mereka menegur saya ketika saya melakukan kesalahan, mereka tau cara membuat saya mengerti akan sebuah hal. Mereka sangat-sangat wanita biasa.
tapi ketika anda mendengar setiap mimpi dan perjuangan mereka, saya yakin.. anda berfikir mereka seorang yang Luar Biasa.

kami belajar bersama bagaimana mengahadapi kehidupan, belajar bagaimana mencari setiap arti dari sebuah pengalaman pahit yang kami terima.
Bagaimana dengan kehidupan finansial kami? Kami bukan berasal dari keluarga yang memiliki kekayaan sampai 7 turunan. Kami bukan anak-anak yang ketika meminta sesuatu, lalu langsung diberikan.
3 dari kami termasuk saya, tidak memiliki figur ayah. 2 dari 3 tersebut telah ditinggal pergi ke dunia yang lebih indah diatas sana oleh ayahnya, saya satu diantara 2 tersebut. Yang 1 lainnya, ayahnya hanya pergi meninggalkan tanggung jawab.
Bagaimana Ibu mereka memperjuangkannya? Itulah Ibu, tanpa kita ketahui mereka selalu menyiapkan setiap jalan menuju sebuah hari yang lebih cerah.

Bayangkan saja posisi mereka, ketika remaja lain disekitarnya masih bisa membuang uang untuk duduk di sebuah cafe dan menjadikan itu sebagai Life Style.
Saya dan sahabat saya juga pernah melakukan itu, tapi kami memiliki sebuah limit, dan tidak seperti anak-anak lain. limit kami sangat jauh dibandingkan anak-anak borjuis di luar sana.
Mungkin kami bisa saja melakukan hal itu, tapi.. siapa kami?
Uang saja masih meminta dari orang tua.
2 dari sisa 3 orang tersebut, memiliki susunan keluarga yang masih utuh. Tapi bukan berarti keutuhan itu selalu terjaga.
Bayangkan, beberapa remaja yang belum berumur 17 tahun sudah menerima masalah yang menurut saya sudah cukup membantu membangun sebuah pondasi kekuatan kami dalam menghadapi dunia, walaupun memang belum cukup banyak. Tapi itu sangat membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar